Reggio Emilia – Bek tangguh Timnas Indonesia, Jay Idzes, baru saja menelan pil pahit. Mimpi Garuda untuk menembus putaran final Piala Dunia 2026 harus terhenti setelah takluk 0-1 dari Irak dalam laga Kualifikasi Zona Asia di Jeddah, Sabtu (11/10/2025). Kekalahan ini, yang mengikuti kekalahan 2-3 dari Arab Saudi, membuat Idzes dan rekan-rekannya kembali ke klub dengan membawa kekecewaan besar.
Baca Juga : Liga Spin Global: Ketika Adrenalin Stadion Pindah ke Gulungan Slot
Namun, palang pintu Sassuolo ini tak punya waktu berlarut dalam kesedihan. Ia harus segera mengalihkan fokus ke panggung Serie A Italia, di mana tantangan besar dan reuni emosional sudah menanti.
Reuni di Via del Mare: Idzes Melawan Eusebio Di Francesco
Pada lanjutan Serie A 2025-2026 pekan ini, Jay Idzes dijadwalkan tampil dalam laga tandang yang sangat spesial. Sassuolo akan bertamu ke markas Lecce di Stadion Via del Mare pada Sabtu (18/10/2025).
Laga ini menjadi momen reuni antara Jay Idzes dan sosok pelatih yang sangat berjasa dalam kariernya, Eusebio Di Francesco, yang kini menukangi Lecce.
Di Francesco: Sosok di Balik Ban Kapten Venezia 🇮🇹
Pertemuan ini membawa makna emosional mendalam. Idzes dan Di Francesco pernah bekerja sama secara intens di Venezia, menjalani 36 pertandingan bersama sebelum keduanya memutuskan pindah pada musim panas 2025.
Bahkan, Di Francesco adalah sosok yang menaruh kepercayaan penuh pada Idzes, tidak hanya menjadikannya pilar di lini belakang, tetapi juga mempercayakannya memimpin tim dengan ban kapten di klub tersebut. Kepercayaan dari Di Francesco ini diyakini menjadi faktor penting yang mematangkan performa Idzes hingga diminati klub-klub Serie A.
Setelah sama-sama meninggalkan Venezia (Di Francesco lebih dulu bergabung dengan Lecce, diikuti Idzes yang hijrah ke Sassuolo dua bulan kemudian), kali ini mereka akan berhadapan sebagai rival. Idzes sebagai tumpuan pertahanan Neroverdi, melawan taktik yang diracik oleh mantan mentornya.
Awal Karier Stabil di Sassuolo
Meskipun baru bergabung, bek kelahiran Belanda ini menunjukkan adaptasi yang cepat dan mulai menjadi pilar utama di lini belakang Sassuolo.
Idzes telah mencatatkan lima penampilan di Serie A musim ini, dengan debutnya terjadi pada giornata kedua melawan Cremonese. Konsistensi permainannya membuktikan bahwa performa apiknya di Venezia bukanlah kebetulan, menjadikannya salah satu pemain Indonesia yang paling diandalkan di kasta tertinggi liga Eropa saat ini.
Pertandingan melawan Lecce ini menjadi kesempatan emas bagi Idzes untuk menebus kekecewaan di level timnas. Dengan tampil prima di hadapan mantan pelatih yang sangat mengenalnya, Idzes berpeluang besar untuk menegaskan posisinya sebagai salah satu bek tengah terbaik di Serie A musim ini, sekaligus membantu Sassuolo meraih poin penting di Via del Mare.